I Miss You – obsesi santri

I Miss You

Senang sekali rasanya berada di pangkuannya, berada dengan dekapan tubuh yang hangat. Dengan kecintaan dan kasih sayanglah bisa membuat semua makhluk bahagia. Kini aku sudah besar, sudah mampu berfikir dan menilai hal-hal yang ada di sekitarku. Kini giliranku tuk membalas semua kebaikan yang sudah mereka berikan kepadaku.

**

Panas terik dengan awan biru menyelimuti hari sabtu waktu itu. Ku duduk santai dengan hiburan drama serial yang di tayangkan, yang sebelumnya chanel demi chanel ku seleksi hingga muncul apa yang aku inginkan. Disisi lain ibuku sedang sibuk dengan pekerjaanya sebagai ibu rumah tangga. Yah…. Itulah ibuku,. Sebuah pekerjaan yang mulia tapi berat baginya. Bagaimana tidak? Ibu bekerja setiap hari, setiap waktu, semua waktunya ia berikan untuk keluarganya. Keluarga yang menjadi penghibur dan penglipur hati. Ibu menghidangkan makanan lezat kreasinya untuk keluarga tercinta, mencari pakaian kotor dan mencucinya, mencari piring bernoda dan menggosoknya. Semua ia lakukan demi keluarga tercinta.

**

Kini ku sudah merasakan bosan dengan drama serial yang sudah di tayangkan. Ku tinggalakan remove tv dan beranjak ke kamarku tanpa mematikan Tv itu. Ku bolak-balikan buku pelajaran dan ku temui sebuah kalimat yang ada di halaman pertama dari buku yang akan ku baca “ I must be able to achieve my dreams and give happiness to my parents like they have given to me” itu adalah kata-kata motivasi yang aku tulis di halaman pertama dari buku yang aku punya dengan tujuan memotivasi diriku sendiri untuk lebih giat lagi dalam menuntut ilmu, dan berharap bisa membahagiakan kedua orang tua ku. Karena dengan mengingat orang tua adalah motivasi yang sangat kuat untuk sadar bahwa mereka sudah meberikan semuanya untuk kita. Semua yang telah mereka berikan tak akan bisa kita hitung. dengan kedekatan kita terhadap orang tua bisa mencegah kita dari hal-hal buruk yang tidak pantas dan tidak wajar kita lakukan, sesungguhnya seseorang yang melakukan hal yang buruk, poin pertamanya adalah kurangnya kedekatan antara anak dengan orang tua, seseorang tidak akan tau apapun tanpa kehadiran orang tua.

**

Tanpa sadar hari sudah semakin sore, terlihat suhu panas yang mulai menurun drastis, berganti dengan terpaan angin yang datang menabrak tubuh. Sekejap ku terbayang wajah ayahku yang mungkin sedang sibuk dengan pekerjaanya sebagai buruh harian di sebuah toko yang menyediakan banyak sekali bahan sembako yang sudah siap untuk di pasarkan. Begitu banyak pengorbanan yang sudah ia berikan kepadaku, kepada adik-adikku. Semua ia lakukan tanpa keluh kesal, tanpa mengaharapkan apapun. Tetesan keringat yang tak asing lagi ia biarkan, tenaga dan kerja keras yang tanpa batas ia lakukan layaknya laki-laki sejati yang sudah punya tanggung jawab setelah di ikrarkan janji suci kekeluargaan. Ia mulai melakukan aktivitasnya setelah fajar tiba, berharap rizki yang halal menghampirinnya setelah usaha yang sudah ia lakukan. Senyum keluarga dan canda tawa ia harapkan setelah pulang nanti,. Sungguh pengorbanan yang luar biasa.

Ayah pulang,…….! Teriakku dan adik-adikku saat sang pahlawan pulang dari tanah perjuangan, senyum manis darinya membuatku dan adik-adik gembira walau lelah yang ia rasakan.

Hari pun semakin sore, sampai azan di kumandangkan oleh seorang mu’azin yang sudah terbiasa melantunkannya. Kina aku dan adikku di temani ayahku beranjak mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah di masjid tercinta. Diperlukan seorng ayah yang peduli dengan keluarganya dengan kasih dan ikhlas. Karena dengan perilaku dan apapun yang di lakukan oleh seorang ayah pastinya akan di tirukan juga oleh anak-anaknya. Kini waktunya untuk mengaji, mengaji kitab Al Qur’an pedoman kita sampai azan isya di kumandangkan. Di situlah kebersamaan keluarga terjalin dengan damai.

**

Kini giliranku tuk membuktikan, membuktikan bahwa inilah aku, dunia ini membutuhkan aku, semua mahkluk membutuhkanku. Dengan iringan doa di barengi usaha semuanya pasti akan tercapai. Karena doa adalah sumber kekuatan yang tidak terbayangkan, dan doa tanpa usaha sia-sialah sudah. I Miss You All…

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *