Kenapa Malu? – obsesi santri

Kenapa Malu?

Halo teman..? gimana kabarnya?tentunya kalian sehat, kan? aku mau berbagi cerita dengan kalian nih… semoga dapat membantu ya..?

Berbagai ekspresi anak pun muncul ketika mendengar pertanyaan apakah pekerjaan orang tuamu? mereka kadang bingung dan malu menjawabnya karena takut jawaban yang akan mereka lontarkan nantinya akan mempermalukan dirinya, mereka takut teman ataupun orang terdekatnya menjauhinya karena pekerjaan orang tuanya. hingga jawaban palsu lah yang keluar. mereka tidak merasa salah dengan bangganya memalsukan pekerjaan orang tuanya.tapi kenapa malu?.

the_tears-jpe     Ayahku adalah seorang petani yang mana mereka menanam dan memelihara tanaman dan berharap bisa memanennya. mereka berangkat pagi hingga terik matahari membakar tubuhnya tanpa memikirkan kulit cerahnya menjadi gelap, demi mencari berkah dari tuhan yang maha kuasa untuk memenuhi kebutuhan dan untuk menyekolahkan anak anaknya. berharap anak anaknya nanti lebih sukses melebihi orang tuanya. pengorbanan dan doa yang begitu berharga untuk seorang anak,bukan.? namun di sisi lain seorang anak malu ketika hendak menjawab pertanyaan tersebut. berbeda dengan orang tua yang berprofesi menjadi seorang petani yang tidak ada rasa malu ketika ia membawa sebuah cangkul dan membawa beban beban berat yang mereka bawa dari tempat mereka bekerja. kenapa kita malu berkata jujur? memangnya hanya anak orang pejabat saja yang bisa sukses, kita semua bisa jika kita berusahaa degan disertai dengan doa.

Dan setiap anak pun pasti mempunyai keinginan untuk membahagiakan kedua orang tuanya dan apapun akan mereka lakukan yang penting orang tua kita bahagia.

carilah ridho dari orang tua kita dan insyaallah dengan ridho dari orang tua kita pasti semua urusan yang akan kita jalani akan lebih mudah dan berkah.dan tanpa ridho dari orang tua semua keinginan dan cita cita akan sulit untuk di gapai. maka dari itu mulai sekarang sayangi orang tua kita dan terima mereka apa adanya. kenapa harus malu?.

semoga ini bisa menggugah semua pembaca untuk lebih giat lagi dalam belajar dan menerima orang tua apa adanya dengan harapan bisa membahagiakan orang tua kita nantinya”buatlah orang tuamu menangis karena kesuksesanmu”.

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *